September 20, 2010

a night with you

I only need one night to like you,
Your smile,
Your eyes,
Your laugh,
Your breath,

A night we had, was perfect
We had our nice conversation,
We shared laughter,
Even we shared food,
One thing I will never do at first date,
But yes, I did...we did

You got me, somehow

Sorry for my silly mistake for pretending that I don't care
No, you got me wrong. I do care.

Why?

It because I build a huge fortress to protect pieces of my heart
But then I realize, I shouldn't build that fortress for you
Coz I know that you're my remedy. Now, I ask for your consideration,

Give me one more chance

Mei 06, 2010

keep us together









kurang lebih tiga bulan lagi kita bisa bareng-bareng kayak gini,

awal agustus nanti, mungkin kita udah ga bisa sarapan sambil gosip bareng di meja resepsionis...gada lagi cerita-cerita lucu, ato cerita-cerita sedih di hari kemarin yang saling kita ceritakan,

oohhh...i'll be missing you guys! 

ga yakin bisa dapetin sahabat-sahabat sejati seperti kalian...

ps: many thanks for mba anna*sang photographer* yang sialnya ga ikutan kefoto.

April 27, 2010

ours

Desember


Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda


Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember


Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka



April 26, 2010

insomnia



Sesungguhnya aku kangen Kamu

Dimana dirimu aku ngga ngerti

Dengarkanlah Kau tetap terindah

Meski tak mungkin bersatu

Kau slalu ada di langkahku

 

Kamu buat aku nangis malam tadi,

Setengah teriak, namun tanpa suara

Dan kamu ngga sadar akan itu,

Aku kangen kamu, Nyun!

Teriak aku lirih,

Disaat kamu masih menyanyikan lagu kita

Aku cinta kamu!

Bisik aku pelan di kupingmu,

Dan mungkin kamu ngga sadar akan itu,

 

Ahhh, sulit rasanya ketika aku harus bisa ikhlas

Merelakan kamu melepaskan genggaman,

Dulu aku pernah bilang, jangan lepasin genggaman kamu ya?

Dan kamu jawab, aku ngga akan lepasin tangan kamu Sayang…

 

Benar kata lagu itu,

Mau dikatakan apa lagi

Kita tak akan pernah satu

Engkau di sana, aku di sini

Meski hatiku memilihmu

 

Seandainya aku punya kekuatan untuk menolak keputusan ini,

Seandainya aku punya kemampuan untuk pertahankan kita,

Sayangnya aku terlalu lemah, aku tidak mampu memperjuangkan

Tidak akan pernah bisa, jika kamu sendiri dan seluruh alam menentang

Aku hanya bisa pasrah, 

---

Terima kasih untuk telepon malam tadi,

Aku kangen kamu…

April 16, 2010

hi..hi..hi..



“Girls… jangan lupa jam 23.30 [MASIH] DUNIA LAIN di Trans 7!!!

Kita nonton bareng yak…”

 

Iseng-iseng message itu aku broadcast ke temen-temen satu gank.

 

Iyin

Odre

Aimee

Eva

 

Dan ternyata sodara-sodara, message-nya dibalas dengan nista oleh Iyin en Odre.

 

23.45

Odre    : Goblokkkk!!!! Gada film lain apa?

Tee      : Hahaha…ayo donk Beb, bentar lagi main neh.

Odre    : Shhhuuutt up, leave me alone!!! Hussshhh…

Tee      : Hahaha…

Odre    : Pegi sana jauhhh-jauhhh

Tee      : Ayo donk Beb, tayangan perdana loh…be the first to watch.

Odre    : Me.Love.You.Not

Tee      : Mmmuuaahhh…*cup-acup*

Tee      : Me love you so…*lope-lope*

Odre    : But Me NOT

Tee      : I know you do *ting-ting*

Odre    : Tyyaazz…please jangan ganggu! Gw bobo nya sendiri neh. Tega amad. Udah pengen nangis neh…takut tau gw !!! Demen banget sih lu godain gw???

Tee      : Uhhh…Cucum (red.Odre) galakkkk!!! Hiksss…*smilling-winning-face*

 

23. 55

Iyin     : Geelloooo…

Tee      : Hihihi…

Iyin     : Mana? Masih si Tukul tuh…lama ahh, tidur aja!  

 

00.01

Tee      : Yin, dah mule tuh…cepetan liaaatt!!

Iyin     : Ogah!!!

Tee      : Jiah, lu mahh…

 

Untungnya semalem aku masih dapet partner nonbar. Masih ada Boldie sama Anyun. Sayang banget Si Mitun ga ikutan nimbrung, tu anak emang nyalinya kecil ajah, huh. Dan episode perdana semalam, tidak begitu mengecewakan. Si Omen (red. yang diuji nyalinya) emang tahan gempur. Uji nyali 2 malam di banke gerbong kereta bekas Tragedi Bintaro, bisa dia lewatin tanpa lambaian tangan ke arah kamera, salute.

 

Dan sodara-sodara, penampakan yang terekam lumayan banyak, diantaranya:  

Penampakan 1: ada segumpalan awan putih tebal yang bergerak di ujung gerbong. Untungnya tuh Si Omen ga liat. Tingkat kesereman: 6.

 

Penampakan 2: (kayaknya) ada penampakan Tante Kun lagi berdiri di ujung gerbong yang gelap. Keliatan banget tuh dia lagi pake baju dines. Tingkat Kesereman: 8

 

Penampakan 3: Pas Si Omen lagi jalan-jalan di gerbong (ngecek-ngecek gitu), tiba-tiba dari bawah bangku kereta muncul setitik cahaya terang yang bergerak ngejauhin Si Omen trus ngilang gitu aja. Tingkat kesereman: 6

 

Ternyata, sebelum shooting dimulai Tim [Masih] Dunia Lain udah ambil beberapa gambar di Gudang Statiun Manggarai yang nyimpen bangke kereta bekas kecelakaan di Bintaro itu. Nah, hasil foto-foto pake camdi itu, banyak banget keliatan orbs dan ectoplasma disekitarnya. Wew…kayaknya emang ber-hantu banget ya tuh stasiun.

 

*Hooaamm*

Ngantuk juga ternyata maksain mata biar melek mpe jam satu pagi. Tapi aku PUAS, hahaha.

 

Bagaimana dengan kalian teman-teman?

Minggu depan nonbar lagi yok?? Ya? Ya? Ya?

---

Boldie, ternyata Si Omen itu cewek yah...

Afgan... Gan!! Ane kirim cendol ahhh...

 

 

 

April 14, 2010

mug narsis

Hadiah…

Hadiah…

Aku suka hadiah…

 

Ada yang kasih mukena,

Ada yang kasih surprise,

Ada yang baju,

Ada yang kasih doa,

Dan yang terakhir tadi siang ..

Ada yang kasih mug….

 

Hehehehe…

 

Ini mug narsis nya…

 

 

Dan ini orang yang ngasih sama yang dikasihnya…

 

 

Huhuy!!!

April 13, 2010

sampai Tuhan berkata : cukup

Desember 2009,

 

“Aku harus melanjutkan hidup, kembali ke rumah ayah ibu

Kamu baik-baik disini, jaga diri, jaga kesehatan,

Kamu wanita yang kuat, kamu mandiri, aku yakin kamu bisa

Jalan hidup kamu masih panjang”


Kata-kata itu yang sekarang terus terlintas dipikiran si gadis. Bukan semangat yang didapat, tapi keputus-asaan. Disaat kata-kata itu terucap, dia hanya bisa menangis. Tak sedikitpun amarah yang dapat dipaksanya keluar dari hati. Begitulah sifatnya, selalu memendam perasaan hanya karena tidak ingin menyakiti perasaan yang lain.


[Kita bisa melanjutkan hidup bersama, meskipun kamu jauh disana dan aku sendiri disini. Aku tidak berkeberatan, aku yakin aku bisa asalkan kamu selalu bersama aku. Aku menjadi kuat karena ada kamu yang menguatkan, aku menjadi bisa karena ada kamu yang mengajarkan aku hingga pandai. Dan jalan hidup kita memang masih panjang, mengapa tidak kita coba?]


Hati kecil si gadis berteriak lantang mengungkapkan semua keinginannya, namun sayang dinding hatinya terlalu tebal sehingga tak sedikitpun gema yang keluar ke udara.


“Kamu tidak mengerti, hidupku bukan melulu tentang cinta. Aku harus membahagiakan orang-orang disekitarku. Aku harus membangun masa depanku. Kamu tahu, aku dan kamu berbeda. Perbedaan ini terlalu sulit untuk dipersatukan. Maaf, aku tidak bisa menjadi penjagamu lagi. Ini jalan yang terbaik untuk kita”


Air mata si gadis makin deras menetes, namun tak sepatah kata muncul mengiringi sesak di hatinya. Nampaknya rasa sakit itu terlalu besar sehingga menutup katup udara dalam tenggorokannya untuk bersuara.


[Kamu yang tidak mengerti tentang perjuangan aku menjaga kita. Kesetiaan, kesabaran, keihklasan aku menjadi pemilik hatimu. Hidup memang tidak melulu tentang cinta, aku tahu itu, sejak dulu bahkan. Hidupku memang tidak melulu diisi cinta darimu, tapi juga canda dan tawa bahkan tangis. Dan jika perbedaan yang menjadi alasan, lalu mengapa baru sekarang? Mengapa baru sekarang kamu menjadikannya penting? Mengapa tidak sejak dulu saja kita memutuskan hubungan diatas perbedaan? Perbedaan ini, bukankah aku sudah buktikan bahwa aku bisa beradaptasi dan menjadi bagian darinya?  Kini, kamu memang sedang membangun masa depan milikmu sendiri tapi aku disini harus memunguti semua harapan akan masa depan aku dengan kamu yang telah runtuh.]

 

April 2010,

 

Sisa kesedihan masih terlihat dikedua mata si gadis. Tapi dia harus tetap menjalani hari. Seperti kata sahabatnya “hari masih muda”. Meski sudah seratus hari lebih terbuang dengan penuh air mata, si gadis masih tegar berdiri. Sedikit limbung memang, tapi masih tegak terlihat.

---

“Sampai kapan kamu akan menunggu aku?” tanya si pria.

Si gadis: “Sampai aku merasa lelah. Sampai Tuhan berkata cukup”

April 12, 2010

my spot


dulu,

aku biasa duduk disini

di kursi taman di café ini,

dinaungi pohon besar berhias lampu warna warni

dan helaian daun berwarna kuning yang jatuh menggugurkan diri

 

dulu,

aku begitu menikmati duduk disini sendiri,

merasa menjadi perempuan yang paling mandiri,

dengan beberapa judul buku,

dan kacamata yang terus terpasang diatas hidung,

sambil menikmati segelas yoghurt lychee

 

---

 

Ada 3 judul novel yang ingin aku selesaikan minggu ini.

M2L: Men 2 Love (Andrei Aksana)

Pudarnya Pesona Cleopatra (Habiburrahman El Shirazy) dan,

Autumn in Paris (Ilana Tan)

 

Buku,

Mungkin salah satu media buat aku menenggelamkan diri,

Selain puluhan judul film korea tentunya,

Iyah, menenggelamkan diri dari semua ingatan tentang masa lalu,

 

Bagiku buku memberikan banyak ilmu bagi pembacanya,

Dan melalui novel, aku mendapat banyak pelajaran tentang hidup

Tentang pahit manisnya cinta,

Naik turunnya keimanan manusia,

Baik buruknya hubungan antara satu keluarga,

 

Dan disinilah aku,

Kembali duduk disini setelah satu musim lamanya

Tempat ini masih seperti dulu,

Teduh,

Nyaman,

Menenangkan,

Buat seorang aku yang sedang sendiri,

 

---

Fyuhh…aku cuma mimpi ternyata,

Demam dari semalam membuat aku berhalusinasi,

April 09, 2010

korean drama addict

Kecanduan memang tidak pernah baik, apapun itu bentuknya.

Seperti aku, kecanduan film drama Korea.

ratusan lembar tisu berhamburan di atas karpet. 

Mudah-mudahan sukarelawan greenpeace gada yang sidak (inspeksi-aww-mendadak) ke kamar aku.   

beberapa butir aspirin di atas meja, 

mendadak pening kalo kebanyakan nangis

ples, mata bengkak yang harus ditutupin kacamata dulu kalo mau keluar kamar,


dan film ini  yang berhasil buat aku jadi mellow semellow marshmallow...


a moment to remember



---

sekilas film ini mirip-mirip sama a walk to remember

April 08, 2010

my last word

Mengering sudah bunga di pelukan
Merpati putih berarak pulang terbang menerjang badai
Tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

S'lamat berpisah kenangan bercinta
Sampai kapankah jadinya aku harus menunggu
Hari bahagia seperti dulu...

[merpati putih]



Ending tentang kita, nampaknya mulai terlihat jelas. Ketika kita sama-sama dihadapkan pada satu-satunya pilihan; saling melupakan.


Bagiku, melupakan kita adalah hal tersulit yang harus aku lakukan. Aku lebih memilih untuk berdamai dengan rasa cemburu dan rasa sakit, daripada harus merobek semua gambar tentang kita dan membakarnya diatas bara.

Bagiku, kita akan tetap ada. Meskipun takdir menginginkannya mati dan terkubur beserta semua canda dan tawa yang terlahir. Tawamu yang masih kudengar jelas, senyummu yang masih kulihat indah.



Tapi aku akhirnya tersadar,

Aku tidak bisa egois memaksamu kembali lagi disisi. Menjadi kamu yang dulu. Menjaga, melindungi, menyayangi, membuat aku tersenyum dalam sendiri.

Aku harus tersadar, bahwa pada akhirnya aku kehilangan kita.



[Maaf…]


Mungkin ini permohonan maaf yang terakhir kalinya terucap untukmu. Atas semua perkataan aku yang menyakitkan. Perkataan aku yang menyinggung perasaan, membuatmu dengan terpaksa merubah cinta menjadi benci. Ini permohonan yang terakhir kalinya, aku janji.



Sayang,

Kalau boleh aku memanggilmu begitu untuk satu kali ini saja

Aku ingin kamu bahagia esok,

Bukan…bukan!!!

Aku ingin kamu lebih bahagia esok,

Aku ingin kamu melupakan semua kisah buruk tentang aku,

Yang selalu menyakiti kamu dengan perkataanku,

Aku ikhlas untuk dilupakan atau bahkan dihapus dari hatimu

Aku ikhlas…jika itu bisa membahagiakanmu,



Sayang,

Semoga Allah selalu ada untukmu,

Melindungimu,

Menyayangimu,

Mengasihimu,

Melalui orang-orang yang terpilih untuk mendampingimu,

Yang aku tahu, bukan aku…



bogoshipda


---

Aku ingat, saat malam itu ALEXA bernyanyi dihadapan kita…

Dan kamu yang membisikkan aku dengan lembut,

"Kamu dewiku"

April 07, 2010

survive(or)


Happy birthday to you…Happy birthday to you,

Happy birthday Dear Papa…Happy birthday to you,

Love,

Your Sweet Pumpkin

---

Aku terlambat bangun pagi tadi, semalam sulit tidur gara-gara maksain nonton film semi-horror Thai “Memory”. Bukan karena aku takut akan muncul penampakan wanita rambut panjang berbaju putih lusuh di sebelah tempat tidurku, tapi karena aku baru bisa tidur setelah tengah malam.

Alarm henpon berkicau kencang sekali, persis disebelah telinga kanan. Emang dah jadi kebiasaan jelek, nyimpan henpon di sebelah bantal. Masih sedikit shock  sama bunyi alarm yang kencengnya dah kayak sirine mobil pemadam kebakaran, lihat jam tanganku.

Shuh!! 06.45. I’m late. I’m dead.

Masih pake bathrobe. Rambut basah. Softens (untungnya) udah dipake. Hairdryer di tangan kanan, hair tonic Om Joni di tangan kiri. Gosh! My hectic morning.  

Ga mau ribet, aku ambil midi-dress warna biru tosca yang baru kubeli bulan kemarin. Ambil tas coklat, pasang headset dan langsung ngacir ke kantor. Saking buru-burunya aku sampe lupa pake sepatu. Akhirnya pagi ini sukses ngantor pake flip-flop yang sewarna sama baju, fiuuhh.

 

Tuhan,

Terima kasih untuk peningnya kepalaku pagi ini.

Terima kasih untuk remuk di badan yang masih aku rasakan dari kemarin.

Terima kasih untuk kesempatan di hari ini, kesempatan untuk memanjatkan doa untuk Papa tersayang,

Seharusnya aku bisa ada dirumah untuk sekedar bisa mencium pipi Si Tuan yang sedang berulang tahun. Tapi, karena alasan cliché aku masih ada di kota ini sendiri.

Aku sebenarnya takut untuk hidup sendiri di kota  ini. Takut akan sepi. Takut akan gelap. Tapi aku harus, keadaan yang memaksa agar aku menjadi gadis yang mandiri. Jadi teringat hasil BBMan dengan Odre semalam.

dree: yaz

dree: btw, gw ngomong2 salut ma lu

dree: just realize

aku: salute?knp?

dree: gw tuh suka agak salute sama orang yang tinggal sendiri jauh dari ortu

dree: ngekost

dree: kayak lu lah, lu ama si eva

dree: klo sakit ya..tanggung sendiri wehh

dree: patah hari ya sakit-sakit sendiri

dree: pulang ke kostan langsung dunianya dunia autis

dree: pasti banyak diemnya kan?

dree: makanya gw salute ma lu

aku: *muka sok wise* yah, gini yang namanya idup sendiri

aku: heheheh

Bohong besar kalo aku bilang aku bisa hidup sendiri. Munafik, kalo aku bilang aku ga pernah nangis sendirian karena rindu dikelilingi orang-orang yang kita sayang.

 

Aku menangis kemarin, ketika malam itu aku menggigil karena demam. Aku rindu belaian lembut dirambutku. Aku rindu kecupan hangat dikeningku. Aku juga rindu doa lirih “cepat sembuh” di telingaku. Aku rindu, sungguh. Seperti saat ini, aku rindu berkumpul dan berdoa bersama dengan keluarga. Berdoa untukmu Pah.

I miss you…

April 02, 2010

Eat More

Pernah denger fenomena mogok makan pada sekelompok mahasiswa yang sedang menuntut keadilan kepada pemerintah mengenai kasus lumpur Lapindo? Atau tentang fenomena yang sama mengenai kasus pemutusan hubungan kerja massal di sebuah pabrik sepatu di Tangerang?. Sebenarnya apa sih maksud dari aksi mogok makan seperti itu?


Untuk mendapatkan perhatian kah? Atau untuk menunjukkan rasa kecewa mendalam terhadap masalah yang sedang dihadapi? Entah apa yang menjadi alasan utama mereka melakukannya, tapi aku tahu pasti kenapa aku melakukan aksi yang sama selama beberapa hari belakangan ini.


Iya, aku tahu kalo aku tidak cukup lemak untuk bisa melakukan aksi mogok makan kayak gini. Tapi tuntutan rasa kecewa dan sakit hati yang mendorong aku malas melahap carbs ataupun protein. Dan dari sekian banyak sahabat, hanya satu orang saja yang kubiarkan mendapatkan live report setiap harinya (Yes, it’s you…stop starring at me!).


Seperti saat malam itu, ketika dengan desperate-nya aku mengirimkan pesan singkat ke pesawat telepon pribadinya “can I have your shoulder to cry on?” , dan lalu dia membalas “what happen?”. Dan kemudian mengalirlah cerita dariku sambil diselingi tetasan air mata yang terus jatuh. Dan di akhir ceritaku, dia mengajukan pertanyaan penting yang selalu ditanyakan “sudah makan?”


Mungkin saat ini dia sedang menatap layar komputer sambil memicingkan mata ke arahku. “Dasar bandel!, kan udah sering dibilangin, makan yang banyak…jangan sampe ga makan sama sekali”. Tapi dasar aku, kalo sedang ada yang dipikirkan bawaannya jadi sok mellow sampe-sampe no foods are allowed, hehe.


Ternyata efek yang muncul dari aksi mogok makan ini banyak sekali, dan inilah daftarnya:

1. absent tiga hari dari kantor karena anemia yang sial nya kumat,
2. kerjaan kantor yang numpuk
3. bayar biaya konsultasi dokter ples obat-obatan yang bujubuset mayan nguras gaji ples dimarahin sama dokter yang sama sekali ga dikenal karena ketauan males makan
4. beli cemilan juga susu segambreng supaya ga ada alasan buat males makan
5. beli vitamin sama tetek-bengeknya, lumayan juga bikin dompet aga menipis
6. diceramahin sama mitun, sang sepupu,
7. efek terdasyat ; berat badan turun lagi kayaknya..hikss, cita-cita jadi semlohay terancam tertunda lagi.


Untungnya sang papa mama gak tau kalo anak perempuan satu-satunya ini sakit karena ulahnya sendiri. Coba kalo mereka tau, pasti dah panik bawa rombongan sirkus ke kamar kos-ku yang tentram..hehe.


Tapi dari sakitku ini, aku jadi tau siapa yang benar-benar sayang dan peduli. Ternyata aku masih dicintai, masih dikhawatirkan, masih dikangenin *hiks..hiks..sroootttt*. Seperti kata Mister Ageuuss yang disela percakapan melalui telepon sempet-sempetnya bilang “tanpa mba tyas, dunia gak berwarna” atau ketika Sang Odong-Aip nyanyi-nyanyi jijay di mushola “satu hari tak bertemu, hati rasa rindu” juga saat Mister BossBule bilang “where have you been Neng? I thought you just flushed away to the toilet or lost in the middle of nowhere. But one thing for sure, you’re getting a lot more kurus than before”.


Perhatian yang datang tak terduga dari orang-orang yang tak terduga juga membuat aku merasa beruntung (finally). But the most- super-duper-unpredicted- attention came from the one and only unpredictable office manager in my office. Tragedi mengejutkan ini terjadi saat aku mau nyerahin dokumen buat sang OM jilid I, tiba-tiba dia pegang tangan aku (padahal tuh OM lagi koordinasi sama orang lapangan), dengan nada bicara khasnya (red. jutek) dia bilang: “Kristin, kamu tuh gimana sih?! Kok makin kurus aja? Makanya, makan yang banyak. Saya juga punya anak seumuran kamu, paling pusing kalo udah nyuruh dia makan. Inget ya, makan yang banyak. Jangan mikirin kerjaan aja…kalo saatnya istirahat ya makan. Dengerin!!”


Fiuuhh…nasehat sang OM jilid I sukses buat aku senyum-senyum ga jelas. Ternyata, seorang jutek seperti dia juga perhatian sama aku. Hiks…mendadak mau nangis, ternyata doaku malam itu jadi kenyataan. Doa untuk selalu dicintai, dikasihi oleh semua orang.


Love you all… [No!!! not you...you’re not in my list anymore since you leave me]

--

Dengan ini aku menyatakan sepakat dengan semboyan Esa Hilang Dua Terbilang!!! Hidup!!!

Maret 26, 2010

souls that never met

“I guess God simply wants me to meet many wrong people before I meet the right one” _ belle amore_


Pagi ini aku bangun dengan gagasan spektakuler tentang resolusi aku tahun ini; nikah muda. Ide setengah gila dan terlalu memaksa ini muncul setelah aku berhasil menyelesaikan 3 judul novel cinta * soulmate.com, love, hate, & hocus pocus, dan pretty prita* 1 judul lagi *belle amore* masih-dalam-tahap-penyelesaian

Ketiga novel itu emang ga secara gamblang bercerita tentang indahnya sebuah hubungan yang berakhir serius dalam ikatan pernikahan, tapi lebih ke sebuah hubungan sepasang kekasih yang sedang dalam tahap pencarian keyakinan dan kesiapan diri untuk mengucap janji suci. Ilustrasi penulis di ketiga novel itu sukses buat aku guling kiri – guling kanan di atas kasur sambil sesekali membetulkan posisi kacamata dan membalas pesan di YM.

Setahun yang lalu, aku juga sempat merasakan apa yang dirasakan tokoh-tokoh utama di ketiga novel itu. Perasaan menemukan soulmate *souls that never met* – ngutip kata si penulis *soulmate.com*, dan membayangkan bisa terus ada disamping dia sampai akhir hayat. Tapi itu dulu, sebelum akhirnya soulmate aku nampaknya menemukan soulmate yang lain yang lebih baik dari aku menurut pandangan orang-orang disekitarnya. Jadilah aku teronggok disini, kembali menjadi seorang kutu buku yang jarang aktualisasi diri.

Kalau mengikuti bisikan setan-setan manis disekitarku ingin rasanya melakukan tindakan balas dendam yang manis *sweet revenge*, tapi apakah akan menyembuhkan rasa sakit hati dan membuat aku merasa lebih baik? Rasanya engga, karena dengan melakukan si suit rivenj itu malah akan menjadikan aku orang yang sama seperti si mantan soulmate ku itu.

Waktu tiga bulan nampaknya cukup membuat aku bisa kembali membelalakkan mata tentang hidup. Bahwa hidup tidak melulu tentang cinta kepada pria yang belum tentu setia, tetapi juga tentang kualitas hubungan manusia dengan pencipta, tentang perahabatan yang unik antara aku dengan boldie, dan cerita tentang kuliahku yang agak berantakan karena PHC itu.

aku: pengen merit boldie!

boldie: you can’t hurry love, you know

aku: ….

Boldie memang benar bahwa cinta tidak bisa tiba-tiba muncul setelah kita merapal mantra, seperti hocus pocus ato mumbo jumbo. Seperti cinta boldie pada kakak cantik itu yang hadir karena campur tangan waktu yang lumayan lama.

Mungkin aku memang diciptakan Tuhan untuk selalu bersabar. Sabar ketika harus menunggu waktu setahun sampai akhirnya aku bisa mengambil tunjangan pendidikan dari kantor, sabar mengumpulkan picisan demi picisan untuk membeli gadget yang aku idamkan, dan sabar ketika akhirnya aku tahu bahwa aku harus menerima kenyataan diputuskan oleh satu-satunya pria yang pernah aku kenalkan kepada kedua orang tua dan keluarga besarku.

Boldie memang benar, aku memang harus ekstra sabar.

--

Lanjut baca novel lagi, masalah uts hari ini dan besok…kita liat aja nanti, hahaha

Maret 11, 2010

phase one


Kisah patah hati nampaknya sedang hype tahun ini. Setelah aku yang jadi salah satu korbannya awal Januari kemarin *langsung puter backsound: Glenn Fredly – January*, kali ini giliran seorang teman yang ngerasain “bolong hatinya”.

Melihat dia seolah-olah melihat aku dua-bulan-yang-lalu.

Banyak bengong,

Males kerja,

Males makan,

Mata sembab,

Suara parau,

Mata yang bekaca-kaca,

Dan playlist lagu-lagu mellow yang ga pernah brenti diputer.

 

Kalo boleh aku analisis, temanku ini baru masuk ke tahap pertama dari putus cinta. Sang korban putus cinta masih dalam tahap “denial” ato tahap “ngeyel/ngelak”. Antara menerima ato engga kalo dia dan sang mantan sudah putus.

Ciri-cirinya antara lain;

masih nge-save nama sang mantan di henpon dengan panggilan “sayang”, “my boo”, “hubby” etc. Ciri lainnya masih ngarep sang mantan untuk ngebuzz waktu dia onlen di ym ato masih nunggu telp ato sms tiap detiknya. Sambil H2C (red. harap-harap cemas) sang mantan bilang khilaf dan minta balikan lagi.

 

[Satu fakta yang aku pelajari kemarin. Peluang untuk orang yang memutuskan meminta balikan lagi sangat kecil. Hal luar biasa kayak gitu hanya akan terjadi jika sang mantan benar-benar sayang dan cinta, dan dia menyadari kebodohannya karena udah buat luka di hati kekasihnya]

 

Aku dan temanku itu memang pernah merasakan sakitnya hati ketika putus hubungan dengan seseorang. Tapi dari apa yang aku dan dia rasakan, baru satu kali ini kita merasakan sakit yang amat sangat. Seperti yang dia bilang kemarin; “ini kali pertama aku mencintai dan juga disakiti seseorang dengan benar-benar”.

 

“It’s funny how the people that hurt you the most

are ones that swore they never would”

 

Jadi mendadak inget petuah mamaku dari zaman dulu, “too much love will kill you dear”. Seringkali mamaku-yang-cantik itu ngingetin anaknya, tapi dasar bodoh atau terlalu naïve, aku ga denger apa yang mama bilang.

 

*Sighing*

Hey Girl, kita berdua pernah ngerasain fase ini. Dan aku yakin kita bisa kembali jadi perempuan-perempuan yang kuat seperti dulu. Aku yakin Tuhan punya rencana yang lebih indah dibalik semua luka yang ditusukkan ke punggung kita berkali-kali oleh para pria.

---

Hhmm..rasanya postingan ini ngegantung yak? Hahaha…

Mendadak buntu otak kalo inget cerita sedih kemarin,

Okelah, nanti aku buat kelanjutan tahap kedua, ketiga,dst dari putus cinta,

Waktunya beresin berkas-berkas, matiin kompi trus kabur ke bioskop bareng sahabat.

Ciao….

ingredients of me



“children learn to smile from their parents”

shinichi suzuki 

---

Good parents are the ingredients of beautiful children. And pleasant environments are the seasoning of a magnificent family. That's what I believe I have until now.

Someone ever asked me “why are you so nice?”

“Simply because my parents taught me so” I answered.

“Never feel afraid of being tricked by bad people?” he asked.

“Nope. Simply because I believe in God” that's how I end the conversation.

Since I was a little Tee, my parents always told me to be polite to everybody. They taught me to smile whenever someone calls my name. Reply the question they asked. And don't forget to say “Assalamualaikum” every time I enter one place.

Be positive, helpful, and friendly.

No greediness, no hatred, no lies, no jealousy to others  

That's what they taught me, their child.

And this is me.

Sitting here in front of you.

Wearing no mask, no costume

Just being me, the only daughter in the family,

 

I tell you,

I'm not afraid of being hurt, 

I'm not afraid of being left, 

I'm not afraid of being hated, 

I'm not afraid of being used,

Because I do believe that are the obstacles of being a good person,

Simply because my parents told me so,

Just to be me, Tee.

---

So, don't worry Boldie…I'll be super, as usual.

Maret 10, 2010

"Tun"


Namanya Riri Legisari, tapi panggilan aku untuk sepupuku yang cantik ini Mitun. Tingginya 175 cm, berat badan ± 48 kg. Kurus, tinggi, langsing, *dada rata, upss*. Mitun punya personality yang bagus buat ukuran model-lumayan-terkenal kayak dia. Dia model cewe yang engga doyan ngerokok, engga doyan clubbing, engga doyan duit *oon emang klo sampe ga doyan duit*, engga doyan gonta-ganti cowo, etc.

Semenjak kecil, Mitun dah seneng yang namanya jalan di catwalk (red. jalan kucing). Dari yang namanya ajang pemilihan Kartini Cilik sampe ajang  pemilihan Wajah Femina tahun kemarin. Dah sering juga aku jadi asisten dia. Ngintilin dia dari satu event ke event lain. Emang sih bukan dia yang minta, akunya aja yang kerajinan ikut-ikutin dia. Kali aja pas gedenya bisa jadi manager dia.  

Waktu liburan empat hari kemarin aku tinggal bareng dia. Tidur di kasur yang sama. Di kamar yang sama. Jadi inget waktu kita masih kecil dulu. Kemana-mana pasti bareng, pasti berdua. Memori masa kecil tentang si Mitun juga masih aku inget. Misalnya, sewaktu kecil kita sering banget mandi (red. main air) bareng. Sampe pernah satu waktu, pas aku dan dia lagi main air, tiba-tiba otak gilanya dia bekerja. Ngedorong aku masuk ke dalam bak air. Hasilnya kepala aku yang well-formed jadi penyok. Ada banyak ebiasaan jelek dia waktu kecil, misalnya:

  • kalo malem-malem mau pipis, Mitun pasti ajak aku ke kamar mandi. Minta aku untuk liatin dia pipis. Iyah, liatin dalam arti yang sesungguhnya. Aku-nungguin dia di depan toilet-pintu terbuka-lampu menyala-dan dia pipis sampe lega. Aihh…Tuhan, oon banget ya aku waktu dulu…kok ya mau disuruh begitu.
  • Kalo tidur pasti ngigau. Dan ngigau nya tiap kali nginep beda-beda dan pake nendang-nendang pula, ck ck ck.
  • Suka banget pake rok mini. Suka juga angkat itu rok mini setinggi-tingginya di depan semua orang.

Tapi untung deh, semakin bertambah umur semakin ilang juga semua kebiasaan jelek waktu kecil. Malah sekarang makin keliatan cantik. Tapi tetep kalah cantik sama kakak sepupunya, hehehe *siapin payung takut disembur Mitun*.

Punya saudara sepupu perempuan ternyata menyenangkan juga. Bisa diajak bercanda dan curhat apa aja. Bisa dimintain tolong buat dandanin kakaknya. Bisa juga dimintain pinjem baju-baju kerennya, hehe.

Hhmm…ga nyangka bisa kangen sama Lu, Tun! Kangen sama kebodohan Lu sih lebih tepatnya, hehehe. 

Nb: masih berani nawar BB gw delapan ratus rebu doank?