Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan

April 07, 2010

survive(or)


Happy birthday to you…Happy birthday to you,

Happy birthday Dear Papa…Happy birthday to you,

Love,

Your Sweet Pumpkin

---

Aku terlambat bangun pagi tadi, semalam sulit tidur gara-gara maksain nonton film semi-horror Thai “Memory”. Bukan karena aku takut akan muncul penampakan wanita rambut panjang berbaju putih lusuh di sebelah tempat tidurku, tapi karena aku baru bisa tidur setelah tengah malam.

Alarm henpon berkicau kencang sekali, persis disebelah telinga kanan. Emang dah jadi kebiasaan jelek, nyimpan henpon di sebelah bantal. Masih sedikit shock  sama bunyi alarm yang kencengnya dah kayak sirine mobil pemadam kebakaran, lihat jam tanganku.

Shuh!! 06.45. I’m late. I’m dead.

Masih pake bathrobe. Rambut basah. Softens (untungnya) udah dipake. Hairdryer di tangan kanan, hair tonic Om Joni di tangan kiri. Gosh! My hectic morning.  

Ga mau ribet, aku ambil midi-dress warna biru tosca yang baru kubeli bulan kemarin. Ambil tas coklat, pasang headset dan langsung ngacir ke kantor. Saking buru-burunya aku sampe lupa pake sepatu. Akhirnya pagi ini sukses ngantor pake flip-flop yang sewarna sama baju, fiuuhh.

 

Tuhan,

Terima kasih untuk peningnya kepalaku pagi ini.

Terima kasih untuk remuk di badan yang masih aku rasakan dari kemarin.

Terima kasih untuk kesempatan di hari ini, kesempatan untuk memanjatkan doa untuk Papa tersayang,

Seharusnya aku bisa ada dirumah untuk sekedar bisa mencium pipi Si Tuan yang sedang berulang tahun. Tapi, karena alasan cliché aku masih ada di kota ini sendiri.

Aku sebenarnya takut untuk hidup sendiri di kota  ini. Takut akan sepi. Takut akan gelap. Tapi aku harus, keadaan yang memaksa agar aku menjadi gadis yang mandiri. Jadi teringat hasil BBMan dengan Odre semalam.

dree: yaz

dree: btw, gw ngomong2 salut ma lu

dree: just realize

aku: salute?knp?

dree: gw tuh suka agak salute sama orang yang tinggal sendiri jauh dari ortu

dree: ngekost

dree: kayak lu lah, lu ama si eva

dree: klo sakit ya..tanggung sendiri wehh

dree: patah hari ya sakit-sakit sendiri

dree: pulang ke kostan langsung dunianya dunia autis

dree: pasti banyak diemnya kan?

dree: makanya gw salute ma lu

aku: *muka sok wise* yah, gini yang namanya idup sendiri

aku: heheheh

Bohong besar kalo aku bilang aku bisa hidup sendiri. Munafik, kalo aku bilang aku ga pernah nangis sendirian karena rindu dikelilingi orang-orang yang kita sayang.

 

Aku menangis kemarin, ketika malam itu aku menggigil karena demam. Aku rindu belaian lembut dirambutku. Aku rindu kecupan hangat dikeningku. Aku juga rindu doa lirih “cepat sembuh” di telingaku. Aku rindu, sungguh. Seperti saat ini, aku rindu berkumpul dan berdoa bersama dengan keluarga. Berdoa untukmu Pah.

I miss you…

Januari 08, 2010

miss call

My dad loves to call his child everyday,

Sometimes he calls more than 3 times a day,

Just to hear the sound of his child,

What a simple reason,

 

He misses us, actually

He wants us to call back,

To ask him, how are you today Dad?

Just that simple question,

 


I know, he’ll sad when he can’t reach his child on the phone

But he never stops and keeps on trying,

Until we finally answer the phone,

With unexcited expression,

But that’s ok for him,

He’s already satisfied,

 

Communication is the most important in building a strong relationship,

Parents to their children,

Friends to friends,

Couples to couples,

Or even human to their only God,

 

From now on, I promise you Dad

I won’t hang up a phone on you,

I won’t deliberately ignore your miss call,

And I won’t let you worrying about me,

I’ll tell you where I am,

I’ll tell you what I’m doing,

And I’ll be happy to ask, how are you today?

 

**

I don’t want to make you sad,

coz I do feel the way you feel when I can’t reach him,