
Berjalan dengan kaki sendiri memang tidak mudah,
Tidak seperti musim itu,
ketika kedua kaki ini melangkah beriring dengan sepasang kaki lainya,
Dan tangan yang menggenggam saling menjaga
Sempat aku terhuyung di sisi jalan yang ramai itu
Merasa pening dengan semua hiruk pikuk kendaraan
Merasa asing diantara kerumunan manusia
Merasa terbuang tanpa terpungut
Sesak,
Hari ini aku merasa semakin sesak dari hari itu
Nurani ini bilang, “benci dia, hukum saja…balas dengan lebih kejam!”
Pening,
Ketika kata-kata itu terlintas di kepala ini,
Aku katakan pada nurani, “aku bukan orang jahat, dan aku tidak akan berubah menjadi salah satu dari mereka. Biar saja aku seperti ini, diam dan menerima”
Namun, diam-nya aku tidak berarti aku lupa
Diam-nya aku tidak berarti aku bodoh
Dalam diamku, aku belajar
Aku mengamati apa itu kehidupan
Apa itu kepercayaan,
Apa itu kesetiaan,
Apa itu harga diri, dan
Arti menghargai
Kini biar waktu yang akan menjawab
Apa yang terjadi dengan aku dan masa laluku
Apakah aku akan tetap terhuyung di jalan yang sama
Ataukah aku akan bersorak?
Mensyukuri semua peristiwa hari itu,
Yang tidak datang dengan terlambat
Bisa jadi aku sesak hari ini,
Tapi esok?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar