




Liburan empat hari ke
Ketemu sepupu cantik, ketemu sahabat jauh, ketemu teman baru,
Dan seorang penting yang masih ada dipikiran aku sampe detik ini
I felt the excitement when I were on my way there,
Not only smiling along the highway but also singing,
Imagining my self walking with my beloved people,
Ditengah kerumunan
Diperjalanan aku lebih suka melihat sisi kanan jendela,
Melihat marka jalan tol dengan ukiran angka,
Perjalanan berpuluh meter aku jalani ke tempat yang sangat asing
Untuk “gadis kecil” seperti aku ini perjalanan yang menyeramkan
Bertandang ke belantara gedung bertingkat dengan resiko hilang arah yang cukup besar
Di dalam mobil aku tertawa kecil,
Menertawakan diri sendiri sekaligus merasa bangga,
Meskipun aku hanya gadis kecil tapi aku bisa melakukannya
Perjalanan panjang untuk mendapatkan sedikit kebahagian,
Seperti artikel yang aku baca disini,
Tentang perjuangan seorang pria untuk menemui kekasihnya
160,000 km dengan perjalanan selama 3,5 bulan,
Penantian yang panjang dan melelahkan, namun aku yakin terbayar dengan sangat mahal
Kembali lagi ke perjalanan aku kemarin,
Bertemu dengan sepasang kekasih yang aku kenal dari 3 tahun yang lalu
Betapa kagetnya mereka melihat aku yang sekarang,
Berbeda katanya, dan mengkhawatirkan
Aahhh, iyah..aku tahu sekarang aku kehilangan beberapa pon dari berat normalku
Sedih rasanya melihat reaksi sahabat-sahabat lama yang melemparkan tatapan sedih setelah bertemu aku yang baru,
Hhmmm…aku janji guys, aku beli susu penambah berat badan bulan ini
Tunggu aku 5 bulan lagi, kalian pasti *drolling* hehehe.
Oia, java jazz festival tahun ini kurang begitu mengesankan buatku
Terlalu crowded dan acak-acakan,
Terlalu panas dan tidak nyaman,
Bukan hanya karena venue nya yang berpindah,
Tapi juga karena status aku kini yang sudah berubah,
Sedih rasanya ketika kita berada di sebuah acara yang sama tapi dengan feel yang berbeda,
Aku dibuat kangen dengan Java Jazz 2009,
Kangen suasana dan kehangatannya,
Serta hal-hal sederhana yang pantas untuk diabadikan,
Ditengah alunan merdu Glenn Fredly,
Pikiranku sedikit melayang, jauh ke masa itu
Masa ketika aku tersenyum sepanjang konser,
dipeluk dan dijaga dari sesak manusia
menikmati setiap alun suara merdu glenn dan hangatnya pelukan seseorang,
Aku tahu, sekarang semua sudah tidak sama
Tapi ada satu hal dariku yang aku yakin tetap sama
Seperti yang Glenn katakan malam itu “yang namanya cinta, tidak akan pernah mengenal yang namanya mati rasa” …I couldn’t agree more
Dan ketika sore itu aku (akhirnya) harus kembali ke dunia nyata
Melihat dia menunggu aku untuk pergi,
Seperti aku (dulu) harus melihat punggungnya yang semakin lama semakin pergi menjauh,
Aku ingin tahu apa yang dia rasakan saat aku pergi,
Apa rasanya sama seperti yang aku rasakan dulu?
nb: those are my documentations while I was there.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar