Maret 26, 2010

souls that never met

“I guess God simply wants me to meet many wrong people before I meet the right one” _ belle amore_


Pagi ini aku bangun dengan gagasan spektakuler tentang resolusi aku tahun ini; nikah muda. Ide setengah gila dan terlalu memaksa ini muncul setelah aku berhasil menyelesaikan 3 judul novel cinta * soulmate.com, love, hate, & hocus pocus, dan pretty prita* 1 judul lagi *belle amore* masih-dalam-tahap-penyelesaian

Ketiga novel itu emang ga secara gamblang bercerita tentang indahnya sebuah hubungan yang berakhir serius dalam ikatan pernikahan, tapi lebih ke sebuah hubungan sepasang kekasih yang sedang dalam tahap pencarian keyakinan dan kesiapan diri untuk mengucap janji suci. Ilustrasi penulis di ketiga novel itu sukses buat aku guling kiri – guling kanan di atas kasur sambil sesekali membetulkan posisi kacamata dan membalas pesan di YM.

Setahun yang lalu, aku juga sempat merasakan apa yang dirasakan tokoh-tokoh utama di ketiga novel itu. Perasaan menemukan soulmate *souls that never met* – ngutip kata si penulis *soulmate.com*, dan membayangkan bisa terus ada disamping dia sampai akhir hayat. Tapi itu dulu, sebelum akhirnya soulmate aku nampaknya menemukan soulmate yang lain yang lebih baik dari aku menurut pandangan orang-orang disekitarnya. Jadilah aku teronggok disini, kembali menjadi seorang kutu buku yang jarang aktualisasi diri.

Kalau mengikuti bisikan setan-setan manis disekitarku ingin rasanya melakukan tindakan balas dendam yang manis *sweet revenge*, tapi apakah akan menyembuhkan rasa sakit hati dan membuat aku merasa lebih baik? Rasanya engga, karena dengan melakukan si suit rivenj itu malah akan menjadikan aku orang yang sama seperti si mantan soulmate ku itu.

Waktu tiga bulan nampaknya cukup membuat aku bisa kembali membelalakkan mata tentang hidup. Bahwa hidup tidak melulu tentang cinta kepada pria yang belum tentu setia, tetapi juga tentang kualitas hubungan manusia dengan pencipta, tentang perahabatan yang unik antara aku dengan boldie, dan cerita tentang kuliahku yang agak berantakan karena PHC itu.

aku: pengen merit boldie!

boldie: you can’t hurry love, you know

aku: ….

Boldie memang benar bahwa cinta tidak bisa tiba-tiba muncul setelah kita merapal mantra, seperti hocus pocus ato mumbo jumbo. Seperti cinta boldie pada kakak cantik itu yang hadir karena campur tangan waktu yang lumayan lama.

Mungkin aku memang diciptakan Tuhan untuk selalu bersabar. Sabar ketika harus menunggu waktu setahun sampai akhirnya aku bisa mengambil tunjangan pendidikan dari kantor, sabar mengumpulkan picisan demi picisan untuk membeli gadget yang aku idamkan, dan sabar ketika akhirnya aku tahu bahwa aku harus menerima kenyataan diputuskan oleh satu-satunya pria yang pernah aku kenalkan kepada kedua orang tua dan keluarga besarku.

Boldie memang benar, aku memang harus ekstra sabar.

--

Lanjut baca novel lagi, masalah uts hari ini dan besok…kita liat aja nanti, hahaha

4 komentar:

  1. rajiaaa...

    woy..belajar..
    baca nopel terus.
    kapan belajarnya.
    eh lupa
    belajarnya tar dikampus ya
    disebelah yg lucu kemaren gitu?????

    *getok2 meja..
    amit2 ntar anakku perempuan jgn gt :P

    BalasHapus
  2. weks..rajiaaa??
    dipikirnya ini pengkolan taman lawang???

    aah, kan udh tys kasih tau kemarin
    tys ga perlu belajar, sekali liat soal langsung tau jawabannya..hehe

    aihh, jadi keingetan si cutie,
    asik, sore ini ketemu lagi...hahahha

    *ikutan ketok meja*
    mudah2an calon suami tys nanti ga seperti yang kasih komen ini :P

    BalasHapus
  3. setujuuuuu bgt...Itu yg sll jd keyakinan gw mpe saat ini,kl Tuhan pgn gw ktmu bbrp org yg slh dl,sblm ktm yg tpt,biar gw jd bs bljr...SETUJU!!!

    BalasHapus
  4. @mitun: iya ta..mungkin emang udah rencana Tuhan seperti itu, tapi mbok ya jangan ketemu orang yang salah terus...kan capek sakit hati lagi, yang sekarang aja belom sembuh bo!

    hiks..hiks..

    BalasHapus