April 02, 2010

Eat More

Pernah denger fenomena mogok makan pada sekelompok mahasiswa yang sedang menuntut keadilan kepada pemerintah mengenai kasus lumpur Lapindo? Atau tentang fenomena yang sama mengenai kasus pemutusan hubungan kerja massal di sebuah pabrik sepatu di Tangerang?. Sebenarnya apa sih maksud dari aksi mogok makan seperti itu?


Untuk mendapatkan perhatian kah? Atau untuk menunjukkan rasa kecewa mendalam terhadap masalah yang sedang dihadapi? Entah apa yang menjadi alasan utama mereka melakukannya, tapi aku tahu pasti kenapa aku melakukan aksi yang sama selama beberapa hari belakangan ini.


Iya, aku tahu kalo aku tidak cukup lemak untuk bisa melakukan aksi mogok makan kayak gini. Tapi tuntutan rasa kecewa dan sakit hati yang mendorong aku malas melahap carbs ataupun protein. Dan dari sekian banyak sahabat, hanya satu orang saja yang kubiarkan mendapatkan live report setiap harinya (Yes, it’s you…stop starring at me!).


Seperti saat malam itu, ketika dengan desperate-nya aku mengirimkan pesan singkat ke pesawat telepon pribadinya “can I have your shoulder to cry on?” , dan lalu dia membalas “what happen?”. Dan kemudian mengalirlah cerita dariku sambil diselingi tetasan air mata yang terus jatuh. Dan di akhir ceritaku, dia mengajukan pertanyaan penting yang selalu ditanyakan “sudah makan?”


Mungkin saat ini dia sedang menatap layar komputer sambil memicingkan mata ke arahku. “Dasar bandel!, kan udah sering dibilangin, makan yang banyak…jangan sampe ga makan sama sekali”. Tapi dasar aku, kalo sedang ada yang dipikirkan bawaannya jadi sok mellow sampe-sampe no foods are allowed, hehe.


Ternyata efek yang muncul dari aksi mogok makan ini banyak sekali, dan inilah daftarnya:

1. absent tiga hari dari kantor karena anemia yang sial nya kumat,
2. kerjaan kantor yang numpuk
3. bayar biaya konsultasi dokter ples obat-obatan yang bujubuset mayan nguras gaji ples dimarahin sama dokter yang sama sekali ga dikenal karena ketauan males makan
4. beli cemilan juga susu segambreng supaya ga ada alasan buat males makan
5. beli vitamin sama tetek-bengeknya, lumayan juga bikin dompet aga menipis
6. diceramahin sama mitun, sang sepupu,
7. efek terdasyat ; berat badan turun lagi kayaknya..hikss, cita-cita jadi semlohay terancam tertunda lagi.


Untungnya sang papa mama gak tau kalo anak perempuan satu-satunya ini sakit karena ulahnya sendiri. Coba kalo mereka tau, pasti dah panik bawa rombongan sirkus ke kamar kos-ku yang tentram..hehe.


Tapi dari sakitku ini, aku jadi tau siapa yang benar-benar sayang dan peduli. Ternyata aku masih dicintai, masih dikhawatirkan, masih dikangenin *hiks..hiks..sroootttt*. Seperti kata Mister Ageuuss yang disela percakapan melalui telepon sempet-sempetnya bilang “tanpa mba tyas, dunia gak berwarna” atau ketika Sang Odong-Aip nyanyi-nyanyi jijay di mushola “satu hari tak bertemu, hati rasa rindu” juga saat Mister BossBule bilang “where have you been Neng? I thought you just flushed away to the toilet or lost in the middle of nowhere. But one thing for sure, you’re getting a lot more kurus than before”.


Perhatian yang datang tak terduga dari orang-orang yang tak terduga juga membuat aku merasa beruntung (finally). But the most- super-duper-unpredicted- attention came from the one and only unpredictable office manager in my office. Tragedi mengejutkan ini terjadi saat aku mau nyerahin dokumen buat sang OM jilid I, tiba-tiba dia pegang tangan aku (padahal tuh OM lagi koordinasi sama orang lapangan), dengan nada bicara khasnya (red. jutek) dia bilang: “Kristin, kamu tuh gimana sih?! Kok makin kurus aja? Makanya, makan yang banyak. Saya juga punya anak seumuran kamu, paling pusing kalo udah nyuruh dia makan. Inget ya, makan yang banyak. Jangan mikirin kerjaan aja…kalo saatnya istirahat ya makan. Dengerin!!”


Fiuuhh…nasehat sang OM jilid I sukses buat aku senyum-senyum ga jelas. Ternyata, seorang jutek seperti dia juga perhatian sama aku. Hiks…mendadak mau nangis, ternyata doaku malam itu jadi kenyataan. Doa untuk selalu dicintai, dikasihi oleh semua orang.


Love you all… [No!!! not you...you’re not in my list anymore since you leave me]

--

Dengan ini aku menyatakan sepakat dengan semboyan Esa Hilang Dua Terbilang!!! Hidup!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar